sejarah pendiri PSHT

Ki Ageng Surodiwiryo dilahirkan di Tambak Gringsing, Surabaya pada tahun 1876. Beliau adalah aak dari Suromiharjo. Ki Ageng Surodiwiryo adalah sepupu dari Bupati Kediri saat itu, Suronegoro. Ki Ageng Surodiwiryo masih merupakan keturunan dari Batoro Kakung, Bupati Ponorogo yang pertama.
Pada umur 14 tahun, Ki Ageng Surodiwiryo lulus dari sekolah rakyat. Di usia 15 tahun, beliau ikut pamannya di Wonokromo, di sana beliau mengaji di Ponpes Tebu Ireng, Jombang. Selain mengaji, beliau juga belajar silat.
Tahun 1892, beliau merantau ke Priangan, Bandung. Di sini beliau juga belajar Pencak silat dari warga daerah itu.
Tahun 1893, beliau merantau ke Betawi. Di sinipun beliau belajar pencak silat, terutama kwitangan monyetan.
Tahun 1894, beliau merantau ke Bengkulu. Di sini, beliau bertemu guru silat, Datuk Rajo Batuwah, yang padanya Ki Ageng Surodiwiryo belajar pencakk silat dan kerohanian.
Tahun 1896, beliau merantau ke Aceh, di Aceh beliau bertemu Cik Ditiro Kenongo Mungu dan Tengku Mulyo Ibrahim.
Tahun 1902, beliau pulang ke Surabaya. Tahun 1903, beliau mendirikan pencak silat Sedulur Tunggal Kecer dengan permainan khasnya "Joyo Gendelu".
Pada tahun 1917 diubah namanya menjadi Setia Hati (SH) di Winongo, Madiun (bentuk awal).
Ki Ageng Surodiwiryo meninggal pada 10 November 1944.
#4 Siswa terkasih beliau :
1. Ki Hadjar Hardjo Utomo
2. Mustejo
3. Kusnindar
4. Munandar

-Riwayat singkat Ki Hadjar Hardjo Utomo-

Ki Hadjar Hardjo Utomo lahir pada tahun 1890 di daerah Winongo, Madiun. Beliau adalah salah satu siswa yang dikasihi oleh Ki Ageng Surodiwiryo, termasuk siswa yang menyelesaikan pelajaran Setia Hati Tingkat 3.
Tahun 1922, Ki Hadjar Hardjo Utomo mendirikan "Setia Hati Pencak Sport Club". Pada tahun 1925, beliau ditahan di penjara Madiun oleh Belanda karena melawan penjajah. Disinyalir beliau akan melakukan pemberontakan kepada Penjajah saat itu, Belanda, maka dipindah ke penjara Cipinang, Jakarta.
Setelah selesai dari pembuangan di Jakarta, tahun 1931 beliau kembali ke Madiun dan menetap di Pilang Bangau, Madiun.
(saat itu SHT masih bersifat perguruan)
Pada tahun 1942, atas usul dari murid Ki Hadjar Hardjo Utomo yaitu Suratno Sureng Pati, maka SH Pencak Sport Club diubah nama menjadi SH Pemuda Sport Club, karena berjaga-jaga agar Belanda tidak curiga dengan nama "pencak".
Pada tahun 1948, diadakanlah konferensi di kediaman Ki Hadjar Hardjo Utomoyang menetapkan bahwa :
1. SHT yang dulunya bersifat perguruan, diubah menjadi bentuk organisasi.
2. Ditetapkan bahwa resmi berdiri SHT adalah 1922.
3. Ketua SH Terate : Sutomo Mangku Joyo, wakil ketua : Darsono.

Karena Sutomo pindah ke Surabaya, maka jabatan ketua dipegang oleh Bapak Irsyad pada tahun 1950. Di tahun ini juga, Ki Hadjar Hardjo Utomo mendapat gelar pahlawan perintis kemerdekaan.
Pada taggal 13 April 1952,  Ki Hadjar Hardjo Utomo meninggal dunia dan dimakamkan di Pilang Bangau, Madiun.

Komentar

Postingan Populer