coretan perasaan

Inilah coretan sesaat sebelum tiba di puncak kerinci,
 Sesaat sebelum gas belerang itu mencekik kami ketika sholat subuh di puncak
"Kita akan benar-benar mati, saat tak ada lagi semangat untuk hidup"

Bismillah,...
Adikku,
Meski semua rasa ini tak pernah terurai jelas,
meski tak pernah berucap sedikit pun,
dalam hening dan ketiadaan tetap mengingat,
Abadilah rasa dalam ketiadaan,
Hanya padaNya, aku berani bertutur tentang rasa,

karena rasa dan cinta tak selalu lewat kata-kata,
Kita memang tak pernah bicara,
meski dekat bahkan sangat dekat
namun kita jauh dalam rasa,

Biarlah rasa menjadi biasa,
Biarlah ia  tersembunyi dan bertahta dalam hati
Biarlah hanya pemilik sejatimu yang tahu
 yang Maha Tahu lagi Maha Sempurna Cintanya pada mu
seperti Edelweis yang abadi ditepi jurang ini
walau mungkin kau tak kan pernah tahu
Karena ku tak pernah  bisa jujur tentang rasaku padamu


Dalam dinginnya angin lembah,
Disamping Tugu Yudha ini
Dalam khusu'nya doa untuk sang Yudha, Kudekap namamu.
Dan pelan-pelan ku katakan,
" Yang mengerti tentang ketiadaan, Selalu rindu berjumpa dengan Robbnya "
"aku bertekad pulang dengan selamat seperti janjiku padamu"
# Kerinci(3805), Subuh Pekat dengan belerang menyengat
04:07 06/11/2011

Komentar

Postingan Populer